- Sistem
klasifikasi
Pada sistem klasifikasi, mahkluk hidup dikelompokkan secara
sistematis dan bertahap. Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokan
makhluk hidup disebut taksonomi.
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori
oleh Carolus Linnaeus pada abad ke 18. Prinsip klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan permsaan cirri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda.
Pembagian kelompok didasarkan pada perbedaan dan
persamaan ciri, diantaranya ada tiga sistem :
- Klasifikasi
sistem alami, pengelompokan tersebut berdasarkan ciri morfologi, anatomi,
dan fisiologi.
- Klasifikasi
sistem filogeni, pengelompokan tersebut berdasarkan sejarah evolusi.
- Klasifikasi
sistem buatan, pengelompokan tersebut berdasarkan persamaan ciri morfologi
yang mudah dilihat.
Jika ada anggota makhluk hidup tersebut masih memiliki
perbedaan, ia dipisahkan dalam kelompok yang lebih kecil.
Kegiatan pengelompokan mahkluh hidup menghasilkan
kelompok-kelompok takson. Banyak dan sedikitnya persamaan atau perbedaan ciri
antar anggota suatu kelompok makhluk hidup akan menentukan jenjang takson dan
juga menujukkan jenjang kekerabatannya.
Anggotanya memiliki sedikit persamaan berada pada jenjang
takson yang lebih tinggi dibandingkan kelompok makhluk hidup yang anggotanya
memiliki banyak persamaan, sedikit persamaan ciri antara makhluk hidup, semakin
jauh kekrabatannya.
Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok besar
makhluk hidup terdiri dari kelompok kecil makhluk hidup.
Takson lainnya merupakan takson buatan sehingga dapat
berubah dengan adanya data atau interpretasi baru.
jenjang takson, filum untuk hewan dan divisi untuk
tumbuhan
|
Kelas mammalia (mamalia), aves (burung), reptilia (reptil),
amphibia (amfibi), dan pisces (ikan) membentuk filum chordata. Filum chordata
adalah salah satu filum dar kingdom animalia (hewan).
B.
Sistem tata nama makhluk hidup
Karena nama berhubungan dengan bahasa yang digunakan
manusia, nama berbagai spesies makhluk hidup mungkin sebanyak bahasa yang digunakan
manusia.
Pada tahun 1735, ilmuwan bernama Carolus Linnaeus
menciptakan sitem tata nama, yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi
antar-ilmuwan biologi mengenasi jenis makhluk hidup. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa latin karen bahasa tersebut adalah bahasa ilmiah universal.
Sistem tata nama terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
pertama sebagai nama genus dan bagian kedua sebagai penujuk spesies yang
disebut Tata nama ganda atau binomial nomenclature.
Sistem tata nama ganda juga memasukkan singkatan nama orang
yang pertama kali mengidentifikasi suatu spesies makhluk hidup.
Penulisan nama ilmiah memiliki aturan, yaitu nama gnust
dimulai dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies dimulai dengan
huruf kecil. Kedua bagian nama tersebut digarisbawahi jika
ditulis dengan tanga, jika diketik dengan komputer kedua nama tersebut
dicetak miring. Nama penemu ditulis dalam singkatan atau ditulis
lengkap di belakang nama penunjuk spesies. Nama penemu ditulis dengan awal
huruf besar dan tidak berlaku dengan aturan penulisan nama.
Contoh :
Musa Paradisiaca L – ditulis dengan tangan
Musa Paradisiaca L – diketik melalui komputer
*L adalah Linnaeus sebagai pengidentifikasian pisang pertama
kali
C.
Manfaat mempelajari klasifikasi
- Mengenal
berbagai spesies makhluk hidup meliputi ciri-ciri makhluk hidup
- Mengenal
Hubungan kekerabatan di antaara makhluk hidup
- Mengenal
Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Keseimbangan ekosistem memberikan manfaat tak langsung bagi
manusia, tapi sangat berguna untuk manusia.
Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu,
- Manfaat
- Tempat
hidup
- Ukuran
- Alat
gerak
- Berdasarkan
kriteria ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan biologi
- Sistem
dua kingdom
Sistem klasifikasi yang pertama, isinya ada Kingdom Animalia
(hewan) dan Kingdom Plantae (tumbuhan).
Kingdom plantae memiliki ciri mampu membuat makannya sendiri
dengan cara fotosintesis (bersifat autotrof), sedangkan kingdom Animalia
memperoleh makanan yang sudah berupa bahan organik dari lingkungannya (berisfat
heterotrof).
- Sistem
tiga kingdom
Sistem ini muncul ketika ditemukan mikroskop. Pengunann
mikroskop mengungkapkan adanya makhluk hidup renik (mikroorganisme) bersel satu
(uniseluler) atau, bersel banyak (multiseluler) yang memiliki ciri tumbuhan dan
hewan.
Tiga kingdom yang termasuk adalah Protista, Plantae dan
Animalia.
- Sistem
empat kingdom
Sistem ini muncul setelah berkembangnya teknik dan alat
penelitian yang lebih canggih, salah satunya mikroskop elektron. Mikroskop ini
dapat mengungkapkan struktur ultra mikroskopik sel makhluk hidup. Makhluk hidup
yang tidak memiliki membran inti disebut prokariot, sedangkan makhluk hidup
yang memiliki membran inti disebut eukariot.
Empat kingdom yang termasuk adalah Monera, Protista,
Plantae, dan Animalia.
- Sistem
lima kingdom
Sitem lima kingdom dikembangkan oleh R.H. Whittaker pada
tahun 1969. Pada sistem ini jamur dipisahkan dari kingdom Plantae berdasarkan
ciri struktur sel dan cara memperoleh makanan. Jamur dikelompokkan dalam
kingdom Fungi.
Lima kingdom yang termasuk adalah Jamur, Monera, Protista,
Plantae dan Animalia.
- Sistem
enam kingdom
Archaebacteria, sekelompok makhluk hidup yang diteliti oleh
para biologiwan selama bertahun-tahun memiliki ciri-ciri yang unik, berbeda
dengan bakteri dalam kingdom Monera.
Pada tahun 1970an, seorang ilmuwan mikrobiologis Carl Woese
dan peneliti lain dariuniversity of Illionis menemukan bahwa
Archaebacteria berbeda dengan Eubacteria (bakteri).
Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot.
Pada tahun 1996 para biologiwan sepakat memisahkan
Eubacteria dan Archaebacteria, sehingga kingdom Monera terpisah menjadi dua.
Archaebacteria merupakan nenek moyang makhluk hidup eukariot
unseluler.
Sistem enam kingdom termasuk Archaebacteria, Eubacteria,
Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
Dibawah ini adalah tabel penguraian ciri utama enam kingdom,
Dibawah ini adalah tabel penguraian ciri utama enam kingdom,
Selain enam knigdom di atas, ditemukan pula virus. Virus
memiliki ukuran yang sangat renik. Struktur tubuhnya bukan berupa sel, tetapi
hanya terdiri dari asam nukleat yang diselubungi protein. Virus memiliki satu
ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Reproduksi hanya akan terjadi apabila virus
berada di dalam sel makhluk hidup lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar