Minggu, 13 Mei 2012

Jamur


Peta Konsep
Jamur di alam sangat Beragam dalam bentuk maupun warnanya, diperkirakan jenis jamur yang sudah teridentifikasi sekitar 100 ribu spesies.
Kingdom Fungi memiliki ciri khusus, yaitu eukariotik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil.

Ciri Tubuh :
Ukuran dan Bentuk tubuh :
Jamur ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler , Namun sebagian besar multiseluler.
Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik, jamur multiseluler berukuran mikroskopik dan makroskopik. Bentuk tubuh jamur bervariasi, berbentuk oval pada jamur uniseluler, berbentuk benang atau membentuk tubuh buah pada jamur multiseluler. Yang berupa benang membentuk lapisan seperti kapas, bercak, atau embun tepung pada permukaan substart tempat hidupnya. Tubuh buah jamur memiliki bentuk yang beragam anatara lain seperti mangkuk, payung, kuping dll. Tubuh buah jamur tersebut berukuran makroskopik.


- Struktur dan Fungsi Tubuh :
Jamur adalah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Beberapanya memiliki zat warna. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa. Hifa pada jamur tertentu memiliki sekat sel disebut septum, septa memiliki celah sehingga sitoplasma antara sel yang satu dengan yang lainnya dapat berhubungan. Hifa tanpa septa disebut hifa senositik.


Hifa jamur bercabang-cabang membentuk miselium, miselium vegetatif untuk menyerap makanan, miselium vegetatif tertentu memiliki struktur hifa yang disebut houstorium (dapat menembus sel inangnya). Miselium generatif sebagai alat reproduksi yang menghasilkan spora.


Cara hidup :
Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya, sebelum di serap akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim jamur. Pencernaan zat organic di luar sel disebut ekstraseluler. Jamur bersifat heterotrof, berdasarkan cara memperoleh makananya jamur bersifat saprofit, parasit, dan mutual :
1. Saprofit  = memperoleh zat organic dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup.
2. Parasit    =  memperoleh zat organic dari organisme hidup lain.
3. Mutual    = hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.


Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza, ada 2 jenis mikoriza, ektomikoriza dan endomikoriza. Pada ektomikoriza, miselium hanya menyelubungi akar, pada endomikoriza, hifa sampai menembus sel akar tumbuhan. Mikoriza dapat mati dengan polusi udara.


Habitat :
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Berada di darat dan di tempat-tempat yang lembap, banyak pula yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup di lingkungan asam. Jamur juga dapat hidup dengan konsentrasi gula yang tinggi, jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.

Reproduksi :
Reproduksi jamur di lakukan secara :
1. Aseksual
            a. uniseluler        : kuncup dam fragmentasi.
            b. multiseluler    : spora (sporangiospora/ konidiospora)
2. seksual
Dihasilkan secara singami , ada 2 tahap yaitu
plasmogami (penyatuan plasma sel) > menghasilkan sel/hifa berinti 2 (dikarion) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel)
Spora seksual : zigospora, askospora, atau basidiospora.

Zygomycota :
Jamur ini bersifat senositik dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara yang disebut zigospora. Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak inti, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia. Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin, mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa.

Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. biasa hidup sebagai saprofit;
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau  buluh;
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding, spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari  sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
Contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota
adalah sebagai berikut.
- Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.



Ascomycota :
Jamur ini melakukan 2 jenis reproduksi : seksual dan aseksual. Umumnya hidup secara saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme, sebagian lainnya parasit. Susunan askspora yang berderet pada jamur ascomycota seperti jamur oncom, perbedaan miselium yang tumbuh dari askospora pada askus yang sama menunjukkan adanya pindah silang dan pemisahan secara bebas pada kromosom saat meiosis.

A. Reproduksi Aseksual             : Membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. Kadang-kadang kuncup melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa.


B. Reproduksi Seksual               :
1) Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2) Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
4) Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5) Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6) Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7) Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8) Di dalam askus terdapat delapan buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.

Basidiomycota :
Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifa nya bersekat, tubuh buahnya di sebut basidiokarp, basidiokarp berukuran makroskopis sehingga dapat di lihat dengan mata telanjang, jamur basidiomycota biasanya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup. Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3 kelas, Hymenomycotina (Hymenomycetes), Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), dan Teliomycotina (Urediniomycetes).


Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.


Reproduksi :
- Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan.
- Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik).
- Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik.
- Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.
- Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang berinti diploid (2n).
- Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang haploid (n).
- Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
- Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi basidiospora.
- Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang haploid.


Peranan
Jamur basidiomycotina adalah kelompok jamur dengan jumlah sekitar sekitar 25 ribu spesies yang sudah diidentifikasi. Beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang menguntungkan adalah sebagai berikut.
- Jamur kuping (Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake (Lentinula edodes) dapat dimakan tubuh buahnya.
- Jamur kayu (Ganoderma) sebagai obat atau makanan suplemen ,dll.


Deuteromycetes :
Kelompok jamur ini tidak diketahui cara reproduksi generatifnya sehingga disebut juga jamur imperpekti. Karena ada jamur yg tidak di ketahui cara reproduksinya, makanya di buat  kelas deuteroycetes, bagi yang masih belum di ketahui. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis. Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya. Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias.


Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila, yaitu jamur oncom.


Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung, pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.


Lichen
Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanyaTrebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc). Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Lumut kerak sangat sensitif terhadap adanya pencemaran karena tidak dapat mengeksresikan zat beracun yang di serapnya . lumut kerak tidak dapat hidup di daerah industri, Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan (contoh: kayu anginUsnea).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar