Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu
berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah
kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku
tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera)
aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali
lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok,
setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk
mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu
tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke
sekolah.
Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di
lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke
lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi
pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk
memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh
guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru
mencabik-cabik rambutku.
Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas
untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah
(PR) dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk
membuat tugas itu sebanyak tiga kali.
Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku
mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali
lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di
kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain
di kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut
lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku
tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa
basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian.
Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk
bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut,
akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung
pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan
tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami
di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu
mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar