Jumat, 03 Agustus 2012

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan


Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam yaitu :
1.      Jaringan epithelium
Jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atu melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di dalam maupun di luar tubuh. Jaringan epithelium yang melapisi lapian luar tubuh disebut epidermis, jaringan yang membatasi organ dalam disebut endotelium, jaringan yang membatasi rongga disebut mesotelium. Ciri jaringan epithelium adalah sel-selnya tersusun rapat, tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf, dan kemampuan regenerasi cukup tinggi. Jaringan epithelium diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisannya
a.       Epithelium selapis, tersusun atas selapis sel yang sama. Epithelium selapis terdiri dari epithelium pipih selapis (terdapat pada dinding kapiler, membrane paru-paru), epithelium kubus selapis (saluran kelenjar ludah dan keringat), epithelium batang selapis (saluran pencernaan dari lambung samapai anus), epithelium batang berlapis semu (bagian dalam sarulan pencernaan).
b.      Epithelium berlapis, tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Epithelium berlapis terdiri atas, Epithelium pipih berlapis (kulit, esophagus, vagina), Epithelium kubus dan batang berlapis (kelenjar susu, kelenjar ludah, berperan dalam sekresi), Epithelium transisional/ bentuk selnya dapat berubah-ubah (kantong kemih), Epithelium kelenjar, terdapat pada kelenjar ada dua jenis kelenjar yaitu endokrin (hasil sekresi masuk kepembuluh darah) contoh kelenjar tiroid. Keljar eksokrin (hasil sekresi menuju permukaan Epithelium) contoh kelenjar susu dan ludah.
2.      Jaringan ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler.
Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada pembuluh darah. Serat retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi.
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat bergerak bebas).

a.       Jaringan ikat longgar
Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya anatara lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit.
b.      Jaringan ikat padat
Susunan sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.
c.       Jaringan tulang
1)      Tulang rawan (kartilago)
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang), tulang rawan fibrosa (serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit).
2)      Tulang (osteon)
Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun atas unit-unit yang dinamakan system havers, setiap havers mengandung pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum.

3)      Darah
Sel darah meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel darah putih berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh, sedangkan keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih terdiri atas monosit, limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil.
4)      Jaringan adipose
Jaringan adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga perut dan dada.
3.      Jaringan otot
a.       Otot polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah. Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut otot involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi, saluran pernapasan.
b.      Otot lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga.
c.       Otot jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.
4.      Jaringan saraf
a.       Struktur sel saraf
b.      Jenis sel saraf
·         Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
·         Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik. 
·         Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar